Senin, 15 September 2014

Terima Kasih, Sikomoku.. (Write Aug 27 2014)

Aku menulis ini ketika air mataku sudah kering, hanya menyisakan sesenggukan yang aku tahan sekuat tenaga  agar tak ada yang mendengar bahwa aku masih disini, sendiri, masih menagisimu L. Hanya ditemani layar laptopku dan suara jari yang beradu dengan keyboard, aku disini menuangkan semua perasaanku yang masih sangat dalam padamu.. yaa, karena cuma disini aku bisa mengungkapkan semua tentangmu, kamu yang lagi –lagi pergi menjauh.. meninggalkan. Kamu yang selalu menghilang, tanpa bilang ..

Untuk yang kesekian kaliny kamu begini..  datang lalu membuat cerita sebelum akhirnya pergi dan menorehkan luka. Luka yang dengan susah payah aku perbaiki, luka yang baru saja kering, luka yang baru saja berhasil aku lupakan rasa sakitnya, luka yang sudah aku simpan rapat-rapat jauh di dalam hatiku.. sekarang dengan gampangnya kamu obrak abrik lagi.. kamu tambahkan lagi luka baru.. remuk :(

Saat itu, rasanya kita masih baik-baik saja ya? Masih bilang kita saling sayang, masih bercanda lewat telfon.. masih saling bilang love di ujung telpon.. sebelum tiba-tiba kamu berubah, benar-benar berubah.. tak pernah lagi menanyakan keadaanku, membalas semua bentuk perhatian yang hanya bisa aku kirim lewat bbm atau sms hanya dengan satu kita “iya” atau “tidak”. Tak pernah lagi aku menndengar dering Hpku karena panggilan telfon dari kamu, tak pernah lagi..

1 hari, 2 hari, 1 minggu.. kau tak kunjung memberiku kabar. Sedangkan aku hampir mati penasaran dengan  seribu pertanyaan tentang kamu, gimana  keadaanmu? Apa yang sebenarnya terjdi? Apa kamu baik-baik saja? Apa aku salah? apa kamu bosan? Atau apa memang sudah ada perempuan lain disana yang dengan begitu mudahnya menggeser aku dari hari-harimu? Ya Tuhaaaan.. rasanya aku sudah begitu mengenalmu, rasanya ini sudah pernah aku rasakan dulu.. saat pertama kali kau abaikan, saat akhirnya aku tahu bahwa kau sudah punya kekasih.. rasanya aku tau ini bukan keadaan yang baik bahkan lebih pantas dikatakan ini keadaan yang sangat buruk. Apa aku harus merasakannya lagi? Peristiwa itu? Aah tidak!

Aku masih saja berusaha bertahan, menunggumu menghubungiku tapi nyatanya? Kau tak seperduli itu padaku.. atau memang kau sudah lupa? Lupa aku?. Aku masih saja berfikir positif seperti yang kamu bilang “jangan berfikir yang macam-macam”.. oke, aku berusaha untuk gak berfikir macem-macem  mungkin saja kamu memang sibuk? Mungkin kamu sedang ingin sendiri? Mungkin? Mungkin? Mungkin?. Aku tak bisa diam begini, aku masih saja terus menghubungimu meski selalu berujung dengan pengabaian..
Sampai akhirnya aku tahu, apa yang sebenarnya terjadi. Kamu merasa terganggu dengan adanya aku. Kamu sedang mencoba mendekati perempuan lain. Dan gak menutup kemungkinan kamu akan kembali dengan masa lalu mu. Jangan tanya aku tau dari mana? Itu bukan hal yang sulit untuk aku tau. Orang yang disekitamu adalah orang yang sering disekitarku juga. Gak sanggup rasanya denger berita menyakitkan ini -_- . kau bilang aku apa? Bikin RIBET? Gak habis fikir, jadi selama ini aku Cuma mengganggumu? Mengganggu hidupmu? Kamu bilang apa? Kamu jomblo? Lalu apa arti hubungan kita bebrapa bulan terakhir ini? JAHAT!

Ini udah ke-3 kalinya kamu berbuat sesuka hatimu begini.. aku sampai gak tau lagi harus apa?. Ini aku yang terlalu bodoh? Atau kamu yang terlalu Tega?? Emang gak cukup 2 kali yah kamu nyakitin aku? Apa kamu belum puas? Atau aku emang terlalu pantas untu disakiti begini? Padahal.. aku sudah sangat berharap kamu berubah.. aku fikir kali ini kamu serius, serius menjalin kedekatan denganku, nyatanya kau masih sama seperti yang dulu.. selalu jadi juara 1 dalam hal mengabaikan.. kau belum berubah, sayang. Kau tak pernah bisa mencintai aku dengan hatimu :) . Dan aku tak tau lagi harus bagaimana.. yang aku tahu, ada luka baru disini, yang harus aku perbaiki lagi entah bisa kembali utuh atau justru hilang.. tak ada lagi hati yang tersisa.

Notes :
Untuk yang menghilang tanpa bilang.. terima kasih atas cinta yang kau tinggalkan, terima kasih atas luka yang kau datangkan. Kau datang itu anugerah, dan kau pergi juga anugerah. Terima kasih telah mengajari aku mencintai, terima kasih telah memberi aku luka yang aku harap bisa mendewasakanku.. aku mungkin terlalu bodoh selalu saja menjadikan mu tujuan sedangkan kau hanya menjadikanku persinggahan. Tapi, aku tak pernah menyesal telah mencintaimu. Ketika semua orang disekitarku menghakimimu atas semua perlakuan mu, bodohnya aku justru terus mengharapkanmu.. bukan, bukan mengahrapkanmu bisa berbalik dan mencintai aku tapi aku berharap kelak kau tidak akan melakukan ini lagi pada siapapun.. aku masih selalu percaya dan yakin kamu laki-laki baik, tapi mungkin bukan baik kepadaku J. Untuk yang menghilang tanpa bilang.. baik-baik lah disana, aku tak akan mengganggumu lagi, membuat hidupmu ribet lagi seperti yang kau katakan pada teman2mu tentang aku.. terima kasih untuk semuanya, terima kasih Sikomoku :)
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar