Kamis, 09 Oktober 2014

Tanpa Judul 09-10-2014


Ini entah hari keberapa atau minggu keberapa sejak pertemuan terakhir kita, ah. rasanya aku juga lupa kapan terakhir kita bertemu. aku ( berusaha untuk ) lupa semua hal tentangmu. aku ingin lupa, Sungguh. Tapi kenyataannya aku tidak pernah benar-benar lupa, bahkan sedikitpun aku tak pernah bisa lupa setiap lekuk wajahmu, matamu yang sipit, rambutmu yang berantakan. gaya khas mu saat mengisap rokok, ekspresi mu saat sedang serius main game di tabletmu. game yang bikin kamu seperti orang yang kecanduan. game yang bahkan mampu  mengalahkan apapun yang disekitarmu termasuk aku. Aku tak pernah lupa, Mas.

Aku tak tau kapan tepatnya kau benar-benar pergii, karna memang kau tak pernah bilang bahwa kau akan pergi, yang aku tau kau tiba-tiba menghilang, lenyap begitu saja. aku seperti orang yang tertidur sekian lama lalu terbangun dan saat aku benar-benar sadar aku baru tau bahwa yang terjadi beberapa waktu itu hanya mimpi. kau tak pernah mengucap kata perpisahan itu. kata yang paling aku tak mau denger, kata yang paling aku takuti, ya.. kata perpisahan itu. tapi berpisah tanpa ada kata pisah memang lebih menakutkan dan menyakitkan. aku tak pernah tau apa alasanmu yang tiba-tiba pergi menjauh dariku, sampai detik inipun aku tak pernah tau. aku tak pernah tau apa salahku? jika memang aku salah, apa kau tak bisa memberiku sedikit waktu untuk memperbaiki? jika memang aku kurang sempurna, Apa kau tak bisa memberiku sedikit waktu untuk belajar menjadi sosok yang sempurna untukmu?. Memang, Aku hanya gadis bodoh dengan semua keterbatasan fisikku yang tak seindah dan sesempurna mereka, tapi apa kau tau? dalam hati si gadis bodoh ini ada cinta yang benar-benar tulus untuk pria berantakan sepertimu?

Hari berlalu seperti hari-hari sebelumnya, masih dengan pola waktu yang sama ada 24 jam dalam 1 hari hanya saja hati dan fikiranku masih berputar dan berotasi pada pria penggila reggae sepertimu. kau masih belum memberitahuku kenapa kau pergi, dan bodohnya aku masih saja berharap kau menghubungiku. sampai akhirnya hari ini aku tahu bahkan untuk mendengar namaku pun kamu sudah tak mau. setiap kau dengar namaku, kau tutup telinga, kau tak mau tau. kenapa? kanapa kau terkesan begitu benci? padahal aku disini masih berusaha menganggap bahwa kita masih dalam hubungn baik-baik saja walau nyatanya ini sama sekali bukan keadaan yang baik. Mas.

Aku, tak mampu dan tak mau berharap banyak lagi..
tak mampu berharap kelak kau bisa kembali lagi,
tak mau berharap kelak kau akan datang membawa separuh hati yang telah kau bawa pergi..
tak mampu beraharap semua cerita indah itu bisa terulang dan terjalin lagi..
tak mau berharap kelak kau akan kembali merangkul dan menuntunku berjalan disisimu lagi..
Karena aku Tahu diri :)
Aku hanya berharap, kelak.. kau akan sadar, ketika namaku sedikit terlintas dalam hatimu aku harap kau sadar bahwa aku, gadis bodoh yang jauh dari kata sempurna ini pernah punya cinta yang sempurna untukmu. Mas.

Dari gadis, yang tak ingin kau dengar namanya :(

Rabu, 17 September 2014

Seharian Aku Inget Kamu. Apa kamu inget Aku?

Ini baru jam 22.00-an tapi rasanya aku ingin buru-buru terpejam, terlelap hingga lelap hingga tak ada lagi bayanganmu yang sejak tadi pagi gak berhenti berputar dan berotasi di otakku. gara-garanya sepele sih, ngga sengaja aku mendengar suaramu di balik telpon rekan kerjaku yang itu berarti rekan kerjamu juga. yaa, tadi pagi orang yang selalu jadi bahan omongan kita ketika berbincang di telfon mampir ke mejaku loh, kau tau dia kan? dia yang selalu kita anggap lucu, kocak, konyol dan baik banget orangnya, dia seniormu.

Pagi tadi dia menelfonmu tepat di mejaku. tepat di depanku. awalnya aku ngga tau dia sedang berbicara denganmu di balik telfon genggam putih sederhana itu. aku mengikuti percakapannya hingga dia menyebut namamu dan "deg" hati aku rasanya berhenti sejenak. otakku seperti memaksaku untuk putar balik dan berlari mencari cerita lama tentang nama itu, nama yang dia sebut, namamu. Aku memang tak bisa mendengar jelas suara dibalik telfon itu tapi aku cukup paham dengan volume yang lumayan keras itu aku bisa mendengar gema-gema suaranya, suara yang pernah aku bilang mirip suara anak kecil, suara yang dulu bisa aku dengar setiap saat, suara yang dulu selalu nemenin aku sebelum aku tidur, suara yang selalu menyapaku setiap pagi dan suara yang paling ingin aku dengar saat ini tapi tak bisa lagi :) iya, itu suaramu. Mas.
ini entah minggu ke berapa aku ngga ada komunikasi sama kamu. entah minggu keberapa aku ngga pernah tau kabar tentangmu tapi dari percakapanmu tadi dengan seniormu sepertinya kamu baik-baik ajah ya? kamu sehat? syukurlah :) memang keadaanmu jauh lebih baik sepertinya.

Seharian pikiranku ngga lepas dari kenangan teantangmu. padahal aku udah berusaha sebisa aku buat ngga mikirin lagi tapi rupanya bayanganmu itu terlalu pintar ya untuk terus berlayar di otakku walau tanpa perahu sekalipun. eh. kamu ingat lagu Ronan Keating-Everyday I Love you? aku pernah kasih buat kamu kan? dulu, aku setting lagu itu jadi nada panggilan masuk d HPku dari kamu. nah tadi, pas banget nama kamu lagi lewat di otakku dan ada panggilan masuk ke HPku dengan nada panggilan itu. Demi apapun aku pikir itu kamu?? tapi nyatanya Bukan. entah dari siapa bahkan aku ngga kenal nomornya. Bodoh banget kan aku? masih saja nerharap itu kamu padahal udah ngga mungkin sepertinya.

Seperti biasa, aku pulang lewat gang kecil itu. yang kamu pernah bilang di gang itu suasananya masih enak, adem, ngga bising ngga kayak di tempatmu. ingat? Aku jalan pelan, sampai petang begini rupannya namamu masih betah bermain-main di otakku. hufft. Aku lewat depan satu rumah dengan 3 pemuda yang sedang asik memetik gitar dan bernyanyi. mungkin aku akan biasa ajah kalau mereka juga nyanyiin lagu yang biasa tapi sayangnya mereka nyanyiin lagu reggae. kesukaaanmu, lagu yang dulu pernah kamu kasih tau ke aku, lagu yang pernah kita dengerin pake headset bareng waktu kamu nganterin aku pulang. lagu HItam Putihnya Cozy Republik. Ya Tuhan, ini hari apa sih? hari rabu? kenapa banyak sekali yang seperti sengaja mengingatkanku sama kamu -_-

Mungkin, kalau aku ceritain ini ke mereka, mereka akan menganggapku perempuan bodoh. tapi memang ini yang selalu aku rasain. otakku, masih saja berputar dan berotasi di kamu. hatiku masih saja kekeh mengarah ke arahmu. "Aku punya Kontak BBMmu, Punya nomor HPmu, Punya Sosmed yang sama denganmu. begitupan kamu punya semua Kontakku. Tapi kita ngga pernah lagi saling menyapa. menyakitkan bukan? Iya menyakitkan untukku. mungkin tidak untukmu. Tapi percayalah, jika dulu aku pernah bilang bahwa kamu sudah menjadi salah satu tokoh yang selalu hadir disetiap doaku, sekarangpun masih sama. kamu masih jadi tokoh itu, bahkan jadi salah satu tokoh utama :) dan seharian ini semua hal seakan mengingatkanku sama kamu. Apa Kamu juga inget Aku?"

Ini paragraf ke-6, rasanya cukup ya untuk jadi paragraf penutup. rasanya otakku perlu istirahat dulu sekarang, yaa? . sebelum aku terlelap aku boleh mengucapkan kalimat yang dulu selalu aku ucapkan sebelum kita sama-sama terlelap? Good Night. Have a Nice Dream.

Senin, 15 September 2014

Untuk yang menghilang tanpa bilang .. :) (Write on 31 Aug 2014)


Untuk yang menghilang tanpa bilang..
Ini, untuk yang kesekian kalinya kau diam, lalu pergi meninggalkanku begitu saja.. membawa setengah hatiku bahkan lebih dari separuh jiwaku.. Harusnya, aku sadar di awal kedekatan kita yang kesekian kali waktu itu. Harusnya aku tau ini akan terjadi lagi, Harusnya aku tidak membiarkanmu masuk dan memberimu kesempatan untuk membuka lagi luka lama yang baru saja kering.

Untuk yang menghindar tanpa kabar..
Jika dengan meninggalkanku hatimu terasa lebih baik, aku akan mencoba menerima.. walau kau pergi dengan meningglakan luka untukku tapi setidaknya kau pergi dengan tidak membawa luka dariku. Mungkin semua yang terjadi ini memang salahku.. salahku yang terlalu memaksakan keadaan, terlalu memaksakan perasaan.
Jika saja aku punya alasan kenapa aku mencintaimu, pasti tidak akan sesulit ini untuk berpaling dan melupakanmu.. sayangnya, aku tak pernah punya alasan untuk itu :) . dan yang bisa aku lakukan sekarang hanya  diam, membiarkan luka ini menganga dan menunggunya kering kembali entah dengan cara apa nanti..

Untuk yang pergi dan tak kembali..
Sebelum hari ini, aku masih berharap kau datang  membawa kata maaf dan membawa penjelasan panjang bahwa kau tak pernah benar-benar pergi. Sebelum hari ini, aku masih saja sibuk memikirkan kamu hingga aku mendadak berubah menjadi orang yang sangat menyebalkan untuk orang-orang di sekelilingku ku.

Memang benar untuk orang yang sedang patah hati satu-satunya hal yang ingin di lakukan adalah pergi menjauh hingga jauh dari tempat dimana dia merasakan hatinya patah menjauh dari sesuatu yang mebuat hatinya patah.. Tapi aku, aku akan tetap bertahan disini bertahan ditempat dimana kau selalu mematahkan hati ini.. karena hanya disinilah aku akan tetap bisa merasakan perasaan yang dulu pernah ada ketika kau masih disini, masih bersamaku.
Hari ini, aku akan mencoba melepas merelakanmu.. meski masih sulit dan bahkan tidak akan pernah bisa melupakan tapi aku mencoba terima.. mungkin inilah jalan yang Seharusnya :)
 
LA,

Terima Kasih, Sikomoku.. (Write Aug 27 2014)

Aku menulis ini ketika air mataku sudah kering, hanya menyisakan sesenggukan yang aku tahan sekuat tenaga  agar tak ada yang mendengar bahwa aku masih disini, sendiri, masih menagisimu L. Hanya ditemani layar laptopku dan suara jari yang beradu dengan keyboard, aku disini menuangkan semua perasaanku yang masih sangat dalam padamu.. yaa, karena cuma disini aku bisa mengungkapkan semua tentangmu, kamu yang lagi –lagi pergi menjauh.. meninggalkan. Kamu yang selalu menghilang, tanpa bilang ..

Untuk yang kesekian kaliny kamu begini..  datang lalu membuat cerita sebelum akhirnya pergi dan menorehkan luka. Luka yang dengan susah payah aku perbaiki, luka yang baru saja kering, luka yang baru saja berhasil aku lupakan rasa sakitnya, luka yang sudah aku simpan rapat-rapat jauh di dalam hatiku.. sekarang dengan gampangnya kamu obrak abrik lagi.. kamu tambahkan lagi luka baru.. remuk :(

Saat itu, rasanya kita masih baik-baik saja ya? Masih bilang kita saling sayang, masih bercanda lewat telfon.. masih saling bilang love di ujung telpon.. sebelum tiba-tiba kamu berubah, benar-benar berubah.. tak pernah lagi menanyakan keadaanku, membalas semua bentuk perhatian yang hanya bisa aku kirim lewat bbm atau sms hanya dengan satu kita “iya” atau “tidak”. Tak pernah lagi aku menndengar dering Hpku karena panggilan telfon dari kamu, tak pernah lagi..

1 hari, 2 hari, 1 minggu.. kau tak kunjung memberiku kabar. Sedangkan aku hampir mati penasaran dengan  seribu pertanyaan tentang kamu, gimana  keadaanmu? Apa yang sebenarnya terjdi? Apa kamu baik-baik saja? Apa aku salah? apa kamu bosan? Atau apa memang sudah ada perempuan lain disana yang dengan begitu mudahnya menggeser aku dari hari-harimu? Ya Tuhaaaan.. rasanya aku sudah begitu mengenalmu, rasanya ini sudah pernah aku rasakan dulu.. saat pertama kali kau abaikan, saat akhirnya aku tahu bahwa kau sudah punya kekasih.. rasanya aku tau ini bukan keadaan yang baik bahkan lebih pantas dikatakan ini keadaan yang sangat buruk. Apa aku harus merasakannya lagi? Peristiwa itu? Aah tidak!

Aku masih saja berusaha bertahan, menunggumu menghubungiku tapi nyatanya? Kau tak seperduli itu padaku.. atau memang kau sudah lupa? Lupa aku?. Aku masih saja berfikir positif seperti yang kamu bilang “jangan berfikir yang macam-macam”.. oke, aku berusaha untuk gak berfikir macem-macem  mungkin saja kamu memang sibuk? Mungkin kamu sedang ingin sendiri? Mungkin? Mungkin? Mungkin?. Aku tak bisa diam begini, aku masih saja terus menghubungimu meski selalu berujung dengan pengabaian..
Sampai akhirnya aku tahu, apa yang sebenarnya terjadi. Kamu merasa terganggu dengan adanya aku. Kamu sedang mencoba mendekati perempuan lain. Dan gak menutup kemungkinan kamu akan kembali dengan masa lalu mu. Jangan tanya aku tau dari mana? Itu bukan hal yang sulit untuk aku tau. Orang yang disekitamu adalah orang yang sering disekitarku juga. Gak sanggup rasanya denger berita menyakitkan ini -_- . kau bilang aku apa? Bikin RIBET? Gak habis fikir, jadi selama ini aku Cuma mengganggumu? Mengganggu hidupmu? Kamu bilang apa? Kamu jomblo? Lalu apa arti hubungan kita bebrapa bulan terakhir ini? JAHAT!

Ini udah ke-3 kalinya kamu berbuat sesuka hatimu begini.. aku sampai gak tau lagi harus apa?. Ini aku yang terlalu bodoh? Atau kamu yang terlalu Tega?? Emang gak cukup 2 kali yah kamu nyakitin aku? Apa kamu belum puas? Atau aku emang terlalu pantas untu disakiti begini? Padahal.. aku sudah sangat berharap kamu berubah.. aku fikir kali ini kamu serius, serius menjalin kedekatan denganku, nyatanya kau masih sama seperti yang dulu.. selalu jadi juara 1 dalam hal mengabaikan.. kau belum berubah, sayang. Kau tak pernah bisa mencintai aku dengan hatimu :) . Dan aku tak tau lagi harus bagaimana.. yang aku tahu, ada luka baru disini, yang harus aku perbaiki lagi entah bisa kembali utuh atau justru hilang.. tak ada lagi hati yang tersisa.

Notes :
Untuk yang menghilang tanpa bilang.. terima kasih atas cinta yang kau tinggalkan, terima kasih atas luka yang kau datangkan. Kau datang itu anugerah, dan kau pergi juga anugerah. Terima kasih telah mengajari aku mencintai, terima kasih telah memberi aku luka yang aku harap bisa mendewasakanku.. aku mungkin terlalu bodoh selalu saja menjadikan mu tujuan sedangkan kau hanya menjadikanku persinggahan. Tapi, aku tak pernah menyesal telah mencintaimu. Ketika semua orang disekitarku menghakimimu atas semua perlakuan mu, bodohnya aku justru terus mengharapkanmu.. bukan, bukan mengahrapkanmu bisa berbalik dan mencintai aku tapi aku berharap kelak kau tidak akan melakukan ini lagi pada siapapun.. aku masih selalu percaya dan yakin kamu laki-laki baik, tapi mungkin bukan baik kepadaku J. Untuk yang menghilang tanpa bilang.. baik-baik lah disana, aku tak akan mengganggumu lagi, membuat hidupmu ribet lagi seperti yang kau katakan pada teman2mu tentang aku.. terima kasih untuk semuanya, terima kasih Sikomoku :)
 

Untuk yang kembali lagi.. (write on June 22 2014)

ini aku tulis 22 Juni 2014, ketika hampir 10 Hari kita mulai kedekatan kita kembali setelah sekian lama semenjak peristiwa menyakitkan itu terjadi, menorehkan luka yang masih membekas di hati.
10 hari ini, kita mulai memulai lagi kisah kita. aku hanya bisa menulis ini.

Hay, kamu yang kembali lagi .. Apa kabar? Apa kamu dan hati mu baik-baik saja?

Atau hatimu sedang kalut? hingga tiba-tiba kamu kembali dan mendekat padaku? Itu kebiasaanmu bukan? Menjadikanku tempat persinggahan mu, hanya tempat persinggahan.. bukan sebagai tujuan.. yaaa tapi aku sedang tidak menyalahkanmu yang selalu datang hanya untuk sekedar melepas penat  dan kemudian pergi, justru aku sedang berfikir betapa bodohnya aku yang selalu tidak bisa menolakmu setiap kamu mencoba mendekat. Apa lagi dimata orang lain di sekelilingku aku jelas sangat bodoh kan?

Memang, untuk sebagian orang cinta itu bukan hanya sekedar memaafkan, menerima apa adanya atau apa lah.. untuk sebagian orang cinta itu sebuah harga diri. Kalau dipikir-pikir memang benar cinta itu sebuah harga diri. Kita tidak seharusnya menerima cinta kembali ketika cinta itu justru selalu menyakiti kita, mengangkat lalu menghempaskan kita ke bawah dengan begitu gampangnya, datang lalu meninggalkan kita tanpa pamit. Itu menandakan betapa kita tidak dihargai bukan? Yaah, cinta dan harga diri itu hal yang rumit.
Tapi, dimataku cinta itu Hati..

Dan hati tidak bisa dipaksakan atau di tahan.. hati selalu jujur, tulus, apa adanya yang dia rasakan itu murni tanpa ego. Dan itulah yang selalu membuatku selalu menerimamu, mencintaimu.

Aku mencintaimu dari hati, sungguh dari hati ku yang paling dalam.
Seberapapun kamu menyakitiku, seberapa seringpun kamu meninggalkanku aku tetap mencintaimu. Sungguh tak ada benci sedikitpun dengan semua perlakuanmu. Yaaaa, mungkin aku pernah lelah tapi bukan lelah mencintaimu, hanya lelah dengan keadaan yang selalu tak berpihak padaku, pada cintaku. Ketika aku memutuskan untuk pergi, itupun bukan berarti aku pergi dan meninggalkanmu tapi hanya sedikit menjauh karena aku tau, mungkin aku belum bisa menjadi yang terbaik untukmu.

Kau tau??
Betapa mereka tidak setuju setiap aku dekat dengan mu lagi? Dan betapa mereka menertawakanku ketika akhirnya kau pergi dan meninggalkanku lagi? Aku selalu mencoba tegar untuk itu. Kau tau kan?

Aku selalu yakin, kamu baik.. aku tau kamu laki-laki baik.. mungkin keadaannya saja yang mengharuskan kamu terlihat seperti sebaliknya. Aku yakin kamu tidak pernah sengaja menyakitiku mungkin hanya keadaan saja yang mengahruskan kamu seakan-akan menyakitiku. Aku yakin bahwa sebenarnya dalam hatimu yang paling dalam kamu merasakan perasaan yang sama seperti yang aku rasakan walau hanya sedikit, sedikit sekali. Aku selalu yakin itu.

Saat ini, untuk yang kesekian kalinya kamu hadir lagi..
Boleh aku meminta sesuatu? Sebelum aku terlalu jauh menyambut kehadiranmu lagi dan semakin dalam mencintaimu lagi.. Tolong, biarkan aku mencintaimu dan membiarkan rasa ini tumbuh tanpa harus patah. Atau, kalau memang kau tau rasa ini akan patah, tolong jangan teruskan untuk mendekat sebelum rasa ini semakin tumbuh .

L.A
22 juni 2014

Aku Suka Matahari Soreku (write on Aug 27 2014)

Aku selalu suka matahari sore, aku suka sinar orangenya yang memmancar ke setiap sudut dunia. aku suka sinarnya yang mendamaikan, menutup dan mengakhiri hari ini. aku suka salam perpisahannya dengan siang dan kemudian menyambut petang. Dia, Sunsetku. seakan-akan menyampaikan pesan untuk melepaskan semua resah, gundah gelisah lelah dan menyambut damai atau seperti detik-detik melepaskan seorang kekasih entah besok masih akan bisa bertemu lagi atau tidak.. yaang jelas aku selalu suka Sunsetku, seperti aku menyukaimu :)

Dwitasari :): Dua Belas Minggu setelah Kepergian Kamu

Dwitasari :): Dua Belas Minggu setelah Kepergian Kamu: Ini surat yang entah keberapa. Tulisan bodoh dari gadis tolol yang tak pernah kaugubris sama sekali. Tulisan di sini tentu saja tak pernah ...